Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket - paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internet. Untuk menangani proses ini, membutuhkan sebuah alat khusus yaitu perangkat Router. Proses routing ini ada dua cara. Cara yang pertama adalah routing statis dan cara yang kedua adalah routing dinamis. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang routing statis. Apa sih yang dimaksud dengan routing statis ?
Routing Statis adalah jenis routing yang dilakukan admin atau pengelola jaringan untuk mengkonfigurasikan informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Berikut ini adalah contoh dari Routing Statis.
A. Windows
Masukkan network IP dan netmask tujuan yang ingin di routing, contohnya adalah 192.168.20.0 dan netmask nya adalah 255.255.255.0 dan setelah itu masukkan gateway nya yaitu 192.168.10.2 route add 192.168.20.0 mask 255.255.255.0 192.168.10.2
B. Linux
Format routing static : ip route add network/netmask via gateway
Contoh : ip route add 192.168.20.0/24 via 192.168.10.2
C. Cisco
Format routing static :
Contoh : ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.10.2
Ciri Ciri Routing Statis
Routing statis juga memiliki beberapa ciri ciri. Berikut ini adalah beberapa ciri ciri dari routing statis :
- Jalur spesifikasi ditentukan oleh admin jaringan.
- Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan atau pengelola jaringan.
- Routing statis ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Kelebihan Routing Statis
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari routing statis
- Meringankan kinerja prosesor router
- Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
- Routing statis lebih aman dibandingkan dengan routing dinamis
- Routing statis kebal dari segala serangan hacker untuk menspoof dengan tujuan membajak traffik
Kekurangan Routing Statis
Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari routing statis
- Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
- Administrasinya cukup rumit dibandingkan dengan routing dinamis, apalagi jika terdapat banyak router. Karena router tersebut harus dikonfigurasikan terlebih dahulu secara manual
- Administrator atau pengelola jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing masing router yang digunakan m